-->

Halaman

    Social Items

Gareng : Filosofi , Sifat, Makna dan Sejarah Cerita Singkat


Gareng merupakan salah satu dari empat punakawan yang sering muncul di pertunjukan wayang. Gareng memiliki nama lengkap ‘Nala Gareng’, namun lebih akrabnya disebut ‘Gareng’ .

GARENG ................. diambil oleh semar sebagai anak pertama, biasa disebut anak Gandarwa (sebangsa jin). gareng juga memiliki nama lain yaitu : Pancalpamor ( artinya menolak godaan duniawi ) Pegatwaja ( artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak menyukai makanan yang mahal dan menimbulkan penyakit (junk food). Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia senantiasa berbuat baik). 




Gareng adalah punakawan kedua setelah Semar. Ciri fisik Gareng :

  1. Mata juling................ artinya tidak mau melihat hal-hal yang mengundang suatu keburukan.
  2. Tangan ceko (melengkung) ................... artinya tidak mengambil hak atas orang lain.
  3. Sikil gejik (seperti pincang) ................... artinya selalu waspada dalam melakukan suatu hal .
Gareng mempunyai sifat humoris, setia terhadap tuannya dan juga dermawan. Gareng pernah mengembara disuatu daerah dan pernah menjadi raja Prabu Pandu Bergola di Kerjaan Parang Gumiwang. Karena dia kuat/ sakti mandraguna gareng mampu menaklukkan semua raja.

Untunglah Pandawa mempunyai penasehat yang ulung, yaitu Prabu Kresna. Ia menyarankan kepada Semar, jika ia ingin bertemu dengan Gareng relakanlah Petruk untuk untuk menghadapi Pandu Bergola. Semar tanggap dengan ucapan Krena, sedangkan hati Petruk menjadi ciut nyalinya. Petruk berfikir Semua raja juga termasuk Pandawa saja dikalahkan Pandu Bergola, apa jadinya kalau dia yang menghadapinya. Melihat kegamangan Petruk, Semar mendekat dan membisikkan sesuatu kepadanya. Setelah itu petruk menjadi semangat dan girang, kemudian ia berangkat menghadapi Pandu Bergola. 

Saat Pandu Bergola sudah berhadapan dengan Petruk, ia selalu membelakangi ( tidak mau bertatap muka), jika terpaksa bertatap muka ia selalu menunduk. Tetapi Petruk senantiasa mendesak untuk bertanding. Akhirnya terjadilah perang tanding yang sangat ramai, penuh kelucuan dan juga kesaktian. Saat pergumulan terjadi Pandu Bergola berubah wujud menjadi Gareng. Tetapi Petruk belum menyadarinya. Pergumulan terus berlanjut ........ sampai pada akhirnya Semar memisahkan keduanya. Begitu tahu wujud asli Pandu Bergola ...... Petruk memeluk erat-erat kakaknya (Gareng) dengan penuh girang. semua keluarga Pandawa ikut bersuka cita karena abdinya telah kembali.

Gareng ditanya oleh Kresna, mengapa melakukan seperti itu. ia menjawab bahwa dia ingin mengingatkan tuan-tuannya (Pandawa), jangan lupa karena sudah makmur sehingga kurang/ hilang kehati-hatian serta kewaspadaannya. Bagaimana jadinya kalau negara diserang musuh dengan tiba-tiba? negara akan hancur dan rakyat menderita. Maka sebelum semua itu terjadi Gareng mengingatkan pada rajanya. Pandawa merasa gembira dan beruntung punya abdi seperti Gareng.

baca juga: makna bagong dan filosofinya

Makna yang terkandung dalam kisah Gareng adalah :

  1. Jangan menilai seseorang dari wujud fisiknya. Budi itu terletak di hati, watak tidak tampak pada wujud fisik tetapi pada tingkah dan perilaku. Belum tentu fisiknya cacat hatinya jahat. 
  2. Manusia wajib saling mengingatkan.
  3. Jangan suka merampas hak orang lain.
  4. Cintailah saudaramu dengan setulus hati.
  5. Kalau bertindak harus dengan penuh perhitungan dan hati-hati.






Gareng : Filosofi, Makna yang Terkandung dalam Kehidupannya

Gareng : Filosofi , Sifat, Makna dan Sejarah Cerita Singkat


Gareng merupakan salah satu dari empat punakawan yang sering muncul di pertunjukan wayang. Gareng memiliki nama lengkap ‘Nala Gareng’, namun lebih akrabnya disebut ‘Gareng’ .

GARENG ................. diambil oleh semar sebagai anak pertama, biasa disebut anak Gandarwa (sebangsa jin). gareng juga memiliki nama lain yaitu : Pancalpamor ( artinya menolak godaan duniawi ) Pegatwaja ( artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak menyukai makanan yang mahal dan menimbulkan penyakit (junk food). Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia senantiasa berbuat baik). 




Gareng adalah punakawan kedua setelah Semar. Ciri fisik Gareng :

  1. Mata juling................ artinya tidak mau melihat hal-hal yang mengundang suatu keburukan.
  2. Tangan ceko (melengkung) ................... artinya tidak mengambil hak atas orang lain.
  3. Sikil gejik (seperti pincang) ................... artinya selalu waspada dalam melakukan suatu hal .
Gareng mempunyai sifat humoris, setia terhadap tuannya dan juga dermawan. Gareng pernah mengembara disuatu daerah dan pernah menjadi raja Prabu Pandu Bergola di Kerjaan Parang Gumiwang. Karena dia kuat/ sakti mandraguna gareng mampu menaklukkan semua raja.

Untunglah Pandawa mempunyai penasehat yang ulung, yaitu Prabu Kresna. Ia menyarankan kepada Semar, jika ia ingin bertemu dengan Gareng relakanlah Petruk untuk untuk menghadapi Pandu Bergola. Semar tanggap dengan ucapan Krena, sedangkan hati Petruk menjadi ciut nyalinya. Petruk berfikir Semua raja juga termasuk Pandawa saja dikalahkan Pandu Bergola, apa jadinya kalau dia yang menghadapinya. Melihat kegamangan Petruk, Semar mendekat dan membisikkan sesuatu kepadanya. Setelah itu petruk menjadi semangat dan girang, kemudian ia berangkat menghadapi Pandu Bergola. 

Saat Pandu Bergola sudah berhadapan dengan Petruk, ia selalu membelakangi ( tidak mau bertatap muka), jika terpaksa bertatap muka ia selalu menunduk. Tetapi Petruk senantiasa mendesak untuk bertanding. Akhirnya terjadilah perang tanding yang sangat ramai, penuh kelucuan dan juga kesaktian. Saat pergumulan terjadi Pandu Bergola berubah wujud menjadi Gareng. Tetapi Petruk belum menyadarinya. Pergumulan terus berlanjut ........ sampai pada akhirnya Semar memisahkan keduanya. Begitu tahu wujud asli Pandu Bergola ...... Petruk memeluk erat-erat kakaknya (Gareng) dengan penuh girang. semua keluarga Pandawa ikut bersuka cita karena abdinya telah kembali.

Gareng ditanya oleh Kresna, mengapa melakukan seperti itu. ia menjawab bahwa dia ingin mengingatkan tuan-tuannya (Pandawa), jangan lupa karena sudah makmur sehingga kurang/ hilang kehati-hatian serta kewaspadaannya. Bagaimana jadinya kalau negara diserang musuh dengan tiba-tiba? negara akan hancur dan rakyat menderita. Maka sebelum semua itu terjadi Gareng mengingatkan pada rajanya. Pandawa merasa gembira dan beruntung punya abdi seperti Gareng.

baca juga: makna bagong dan filosofinya

Makna yang terkandung dalam kisah Gareng adalah :

  1. Jangan menilai seseorang dari wujud fisiknya. Budi itu terletak di hati, watak tidak tampak pada wujud fisik tetapi pada tingkah dan perilaku. Belum tentu fisiknya cacat hatinya jahat. 
  2. Manusia wajib saling mengingatkan.
  3. Jangan suka merampas hak orang lain.
  4. Cintailah saudaramu dengan setulus hati.
  5. Kalau bertindak harus dengan penuh perhitungan dan hati-hati.






Baca Juga
Load Comments