-->

Halaman

    Social Items

Siapa sih Semar Sebenarnya?

Tak kenal maka tak kampleng! Sopo sih sing ga kenal Semar? Setidaknya kebanyakan orang tahu Semar adalah seorang leader dari empat sekawan ‘Punakawan’.  Memang tokoh Semar sebatas melucu dan pereda ketegangan dari penonton di tengah malam. Namun, menurut Sobirin bahwa dulu Sang Hyang Wenang menciptakan Hantigo berupa telur. Cangkangnya dinamai Togog, sedang putihnya berubah menjadi Semar. Sedangkan warna kuningnya menjadi Bathara Guru.

SEMAR.........adalah seorang putra Sanghyang Tunggal dan dewi Wiranti. Ia mempunyai dua sanak saudara yaitu Sanghyang Antaga (Togog) dan Sanghyang Manikmaya (Batara Guru). 3 bersaudara itu berasal dari telur yang bersinar. Ketika dipuja oleh Sanghyang Tunggal telur itu kulitnya pecah menjadi Togog, putihnya menjadi Semar dan kuningnya akhirnya menjadi Batara Guru. Pada waktu di kahyangan Semar mempunyai nama Sanghyang Ismaya dan mempunyai istri Kanastri. Berputra sepuluh orang. 

Sebutan lain Semar : Saronsari, Ki lurah Badranaya, Nayantaka, Puntaprasanta, Bojagati, Wong Boga Sampir, Ismaya.

Semar berwatak : ramah, sabar, jujur,  suka humor. Setelah turun dari kahyangan ia menjadi abdi (panakawan) yang selalu memberi dan pembimbing bagi para kesatria. Dikisahkan di kahyangan ia adalah sesosok yang tampan dan rupawan namun setelah menjadi semar, dan turun ke arcapada (dunia) badannya berubah menjadi gemuk, pendek, dan berwajah lucu ceria karena matanya selalu berair.


Dikisahkan pada waktu Antaga, Ismaya, dan Manikmaya mengikuti sayembara menelan gunung."Barang siapa yang berhasil  menelan gunung lalu mengeluarkannya lewat dubur maka akan menjadi raja di tiga dunia (jagad luhur, madya, andhap). Antaga mencoba dengan kemampuannya, tetapi tidak bisa  malah mulutnya mengalami sobek dan matanya melotot tajam. Sedangkan Ismaya dapat menelan gunung tapi tidak bisa mengeluarkannya sehingga perutnya buncit, membesar dan matanya berair ( karena saking menahan rasa sakit ). Akhirnya giliran Sanghyang Manikmaya, dengan ilmunya dia berhasil menelan gunung dan diangkat menjadi raja di Kaendran atau Suralaya, juga menguasai jagad madya dan jagad andhap. Kemudian Ismaya ditugaskan oleh Sanghyan Wenang untuk turun ke bumi menjadi pengikut  para kestaria keturunan Witaradya termasuk leluhur pandawa.


Semar berkediaman di Karang Kedempel, bernama semar Badranaya, dan mengangkat anak tiga orang yaitu : Gareng, Petruk dan Bagong. Semar, Gareng, Petruk dan Bagong disebut Punakawan, yang mempunyai makna teman yang setia. Punakawan selalu ikut dan mengabdi kepada kesatria yang membela kebenaran, dan selalu menjadi penghibur apabila junjungannya sedang sedih. Semar juga dapat menjadi sarana ketentraman dan kemuliaan bagi negara yang ditempatinya. Pandawa telah menganggap Semar seperti penasihat pribadinya. Pandawa tahu bahwa Semar adalah dewa agung yang turun ke bumi untuk keselamatan dan keadilan. Selain itu punya watak arif bijaksana, tidak suka marah, suka bercanda.

Panakawan, ......pana berarti tahu............. kawan artinya teman. Panakawan : tahu apa yang harus dilakukan ketika mendampingi tuannya (majikannya) dalam keadaan suka maupun duka, penuh cobaan dan godaan untuk menuju arah kemuliaan.

Makna dan Filosofi Semar Sang Pemimpin, Tokoh Pewayangan Jawa.

Siapa sih Semar Sebenarnya?

Tak kenal maka tak kampleng! Sopo sih sing ga kenal Semar? Setidaknya kebanyakan orang tahu Semar adalah seorang leader dari empat sekawan ‘Punakawan’.  Memang tokoh Semar sebatas melucu dan pereda ketegangan dari penonton di tengah malam. Namun, menurut Sobirin bahwa dulu Sang Hyang Wenang menciptakan Hantigo berupa telur. Cangkangnya dinamai Togog, sedang putihnya berubah menjadi Semar. Sedangkan warna kuningnya menjadi Bathara Guru.

SEMAR.........adalah seorang putra Sanghyang Tunggal dan dewi Wiranti. Ia mempunyai dua sanak saudara yaitu Sanghyang Antaga (Togog) dan Sanghyang Manikmaya (Batara Guru). 3 bersaudara itu berasal dari telur yang bersinar. Ketika dipuja oleh Sanghyang Tunggal telur itu kulitnya pecah menjadi Togog, putihnya menjadi Semar dan kuningnya akhirnya menjadi Batara Guru. Pada waktu di kahyangan Semar mempunyai nama Sanghyang Ismaya dan mempunyai istri Kanastri. Berputra sepuluh orang. 

Sebutan lain Semar : Saronsari, Ki lurah Badranaya, Nayantaka, Puntaprasanta, Bojagati, Wong Boga Sampir, Ismaya.

Semar berwatak : ramah, sabar, jujur,  suka humor. Setelah turun dari kahyangan ia menjadi abdi (panakawan) yang selalu memberi dan pembimbing bagi para kesatria. Dikisahkan di kahyangan ia adalah sesosok yang tampan dan rupawan namun setelah menjadi semar, dan turun ke arcapada (dunia) badannya berubah menjadi gemuk, pendek, dan berwajah lucu ceria karena matanya selalu berair.


Dikisahkan pada waktu Antaga, Ismaya, dan Manikmaya mengikuti sayembara menelan gunung."Barang siapa yang berhasil  menelan gunung lalu mengeluarkannya lewat dubur maka akan menjadi raja di tiga dunia (jagad luhur, madya, andhap). Antaga mencoba dengan kemampuannya, tetapi tidak bisa  malah mulutnya mengalami sobek dan matanya melotot tajam. Sedangkan Ismaya dapat menelan gunung tapi tidak bisa mengeluarkannya sehingga perutnya buncit, membesar dan matanya berair ( karena saking menahan rasa sakit ). Akhirnya giliran Sanghyang Manikmaya, dengan ilmunya dia berhasil menelan gunung dan diangkat menjadi raja di Kaendran atau Suralaya, juga menguasai jagad madya dan jagad andhap. Kemudian Ismaya ditugaskan oleh Sanghyan Wenang untuk turun ke bumi menjadi pengikut  para kestaria keturunan Witaradya termasuk leluhur pandawa.


Semar berkediaman di Karang Kedempel, bernama semar Badranaya, dan mengangkat anak tiga orang yaitu : Gareng, Petruk dan Bagong. Semar, Gareng, Petruk dan Bagong disebut Punakawan, yang mempunyai makna teman yang setia. Punakawan selalu ikut dan mengabdi kepada kesatria yang membela kebenaran, dan selalu menjadi penghibur apabila junjungannya sedang sedih. Semar juga dapat menjadi sarana ketentraman dan kemuliaan bagi negara yang ditempatinya. Pandawa telah menganggap Semar seperti penasihat pribadinya. Pandawa tahu bahwa Semar adalah dewa agung yang turun ke bumi untuk keselamatan dan keadilan. Selain itu punya watak arif bijaksana, tidak suka marah, suka bercanda.

Panakawan, ......pana berarti tahu............. kawan artinya teman. Panakawan : tahu apa yang harus dilakukan ketika mendampingi tuannya (majikannya) dalam keadaan suka maupun duka, penuh cobaan dan godaan untuk menuju arah kemuliaan.

Baca Juga
Load Comments